Cara Menjadi Dropshipper Yang Handal
Tuesday, June 25, 2019
2 Comments
Cara Menjadi Dropshipper Yang Handal. Sebelum anda menjadi dropsipper, anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu yang di maksud dengan dropship. Dropship adalah sistem yang digunakan oleh setiap penjual tanpa harus menyediakan stock barang, artinya penjual tidak perlu menyediakan stok barang ataupun proses pengiriman barang pada pembeli.
sumber gambar: www.google.com/search
"cara menjadi dropshipper, keuntungan dropshipper"
Disinilah perbedaan dropship dengan reseller, yang dimaksud dengan reseller adalah seseorang yang akan menjadi reseller akan membeli barang dalam jumlah yang cukup banyak agar mendapatkan harga murah atau harga grosir kemudian bisa di jual kembali dengan harga tinggi dan memiliki keuntungan untuk reseller tersebut.
Nah jika kalian ingin menjadi dropshipper yang handal ada beberapa tips-tips yang dapat anda lakukan dalam menjalankan bisnis dropship. berikut adalah tips dan triknya.
1. Menentukan Produk apa yang mau Anda jual
Langkah paling pertama ini biasanya yang paling bikin bingung, tentunya anda mau menjual produk yang sifatnya sustainable dan berpeluang besar bukan? maka dari itu, ada beberapa syarat yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Jangan terlalu banyak jual berbagai macam produk untuk brand skala-kecil menengah, wajib untuk fokus dalam 1 sektor bisnis, gunanya biar brand awareness bisnis Anda di mata pelanggan itu lebih maksimal. selain itu, dari faktor kompetitor juga berpengaruh.
Semakin banyak aneka produk yang Anda jual, maka akan menjaring lebih banyak kompetitor juga.
Yang artinya akan sulit untuk brand Anda nanti bisa memenangkan persaingan pasar. Terakhir, dari segi sumber daya bisnis Anda sendiri. Kecuali Anda adalah pemain berskala besar seperti Carrefour dan para kompetitornya.
Spesifik
Di tahap ini kita mau lebih mempersempit jangkauannya.
Alasannya masih sama seperti poin sebelumnya, biar lebih fokus, baik dalam pemasaran, sumber daya, penjualan, kompetitor, dan faktor lainnya. Jangan menjual ‘kaos’, tapi jualah ‘kaos polos berbagai macam warna dengan bahan Gildan 30s’.
Sustainable
Agar brand Anda nantinya bisa bertahan lama, maka produk yang dijual juga harus ‘tahan banting’. Hindari menjual produk yang sifatnya sementara, sesuai trend, dan seasonal. Contohnya batu akik, gelang keseimbangan, ornamen Natal, dan sebagainya.
Tingkat permintaannya tinggi
Carilah produk yang benar-benar akan digunakan oleh pelanggan, tidak mudah rusak
Reseller online atau dropshipper berarti Anda memasarkan via online, di mana biasanya target marketnya cenderung berada di beberapa daerah, berskala nasional, bahkan mancanegara. Maka dari itu, hindari produk yang rentan rusak selama pengiriman. Kecuali bisa dikemas sedemikian mungkin, sehingga aman dari kerusakan.
Legal
Beberapa waktu yang lalu (saat artikel ini dibuat), Indonesia dihebohkan dengan produk yang kontroversial dan dinilai memiliki unsur pornografi. Hati-hati untuk menjual suatu produk, khususnya di Indonesia yang punya regulasinya sendiri. Pastikan produk tersebut sudah terdaftar secara resmi, sehingga tidak terjadi masalah perijinan di saat brand Anda udah berskala besar. Setidaknya produk yang Anda jual tidak memicu konflik atau menentang aturan.
Hindari produk yang punya banyak kompetitor besar
Hindari bersaing dengan banyak kompetitor yang menjual produk dalam volume tinggi. Kita gak mau menjual perlengkapan Mac yang sudah ada lebih dari 10 kompetitor raksaksa. Di mana setiap bulannya masing-masing mereka bisa jual ratusan bahkan ribuan unit. Tapi jangan berkecil hati dulu bro, karena ada solusi dari permasalahan ini, yakni dengan memberikan value pada brand kita masing-masing.
2. Siapa yang mecari dan membeli produk Anda
Setelah Anda memilih produk yang mau dijual, sekarang saatnya untuk menentukan siapakah target market yang mau Anda sasar. Tentukan target market secara spesifik, atau yang biasa disebut dengan buyer persona. Mulai dari usia, jenis kelamin, hobi, serta faktor lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pendekatan dan promosi. Jangan sepelekan langkah ini, karena dengan mengetahui target market, maka Anda bisa memasarkan produk lebih fokus lagi sesuai dengan identitas mereka. Buat Anda yang kesulitan dalam menentukan buyer persona, saya sudah menyiapkan 1 artikel khusus bagaimana cara menentukan target market bisnis Anda
3. Analisis kompetitor
Jangan senang dulu kalau ternyata kompetitor Anda itu gak ada atau sedikit jumlahnya yang besar, meskipun kompetitor dari produk dan target market Anda itu masih berskala kecil-menengah, bukan berarti mereka boleh dihiraukan gitu aja. Pelajari cara mereka melakukan pemasaran, apa yang salah dari mereka, dan bagaimana cara mengatasinya. Apa yang membedakan mereka dari kompetitor lainnya? Kenapa pelanggan lebih pilih kompetitor A dibanding kompetitor B? Media pemasaran apa yang mereka gunakan?
Hal yang harus anda lakukan sekarang adalah, carilah keunggulan dan kelemahan kompetiror tersebut kemudian anda catat dan jadikan itu sebagai bahan untuk anda membangun bisnis anda. Dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan kompetitor tersebut anda bisa mengatasi keunggulan mereka dengan menggunakan kelemahan yang mereka miliki.
4. Cari supplier
Setelah Anda benar-benar yakin dengan pilihan produk, target market dan kondisi pasar yang berpeluang, maka langkah selanjutnya adalah mencari sumber pemasok alias supplier. Langkah ini cukup menyenangkan buat saya. Karena di sini saya seperti berlomba mencari supplier dengan harga termurah, serta kualitas yang tepat, di media online manapun, dengan ribuan reseller lainnya.
5. Menentukan harga jual
Perlu diketahui, bahwa ada beberapa supplier yang mewajibkan para resellernya untuk menjual produk dengan harga yang sudah ditentukan. Tujuan utamanya biar gak menjatuhkan harga pasar. Tapi itu gak semua kok cuma beberapa, sedangkan untuk yang memberikan kebebasan, saatnya Anda menentukan strategi harga jual yang paling tepat.
6. Analisis dan evaluasi ulang
Ini adalah bagian akhir dari tahap awal sebelum Anda mendeklarasikan bendera bisnis (baca: brand) Anda sendiri sebagai dropshipper yang sukses. Lakukan analisis mulai dari tahap pertama menentukan produk hingga harga jual. Apakah sampai di tahap ini Anda sudah bisa memenuhi permintaan pasar, customers’ needs and wants?
7. Tentukan identitas brand
Brand itu lebih dari sekedar logo, desain atau nama. Sederhananya, brand adalah pengalaman pelanggan ketika mereka membeli atau melakukan bisnis dengan suatu perusahaan.
8. Menentukan nama brand
Agar Anda mempunyai brand yang lebih kuat lagi, maka harus didukung dengan nama brand yang tepat. Nama brand ini akan terus melekat selama kita menjadi reseller online. Kecuali Anda membuat brand baru lainnya. Maka dari itu pemilihan nama brand gak boleh dilakukan sembarangan. Sedangkan untuk sosial media, tinggal cari username yang paling pas untuk nama brand tersebut. Nama-nama brand yang unik, bahkan nyeleneh kaya gini bakal sangat mudah diingat oleh pelanggan.
9. Visualisasikan
Identitas dan personalitas brand Anda dapat dipahami oleh target audiens, hanya jika Anda mampu menyampaikannya dengan tepat (salah satunya dari segi visual). Visual branding itu gak cuma sekedar logo dan website, tapi segala hal yang bersifat visual yang ada di dalam brand tersebut. Mulai dari warna karakteristik brand, font website, gaya bahasa, atau pola. Dan visual ini harus segaris dengan identitas brand yang sudah ditentukan, serta mampu membuat ‘pengaruh’ yang kuat kepada orang yang lihat.
10. Pilih media
Di tahap ini, Anda mulai mengenalkan dan mendistribusikan keberadaan brand kepada target audiens, tentu setelah pondasinya sudah siap ya. Sedangkan, agar pendistribusian itu berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu ditempatkan pada media online yang tepat. Khususnya untuk penyebaran di sosial media, Anda harus menyesuaikan apakah pelanggan anda itu menggunakan sosial media tersebut. Jangan sampai Anda sudah susah payah membangun brand lewat Facebook, ternyata sebagian besar pelanggan Anda itu menggunakan Instagram.
11. Tonjolkan brand personality di setiap promosi
Menjadi reseller sukses yang memiliki brand terkenal, maka Anda perlu memamerkan keunikan brand Anda tersebut kepada para pelanggan. Jangan sungkan untuk berbagi pendapat, saran, kritik dan curhat Anda di kolom komentar.
Langkah paling pertama ini biasanya yang paling bikin bingung, tentunya anda mau menjual produk yang sifatnya sustainable dan berpeluang besar bukan? maka dari itu, ada beberapa syarat yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Jangan terlalu banyak jual berbagai macam produk untuk brand skala-kecil menengah, wajib untuk fokus dalam 1 sektor bisnis, gunanya biar brand awareness bisnis Anda di mata pelanggan itu lebih maksimal. selain itu, dari faktor kompetitor juga berpengaruh.
Semakin banyak aneka produk yang Anda jual, maka akan menjaring lebih banyak kompetitor juga.
Yang artinya akan sulit untuk brand Anda nanti bisa memenangkan persaingan pasar. Terakhir, dari segi sumber daya bisnis Anda sendiri. Kecuali Anda adalah pemain berskala besar seperti Carrefour dan para kompetitornya.
Spesifik
Di tahap ini kita mau lebih mempersempit jangkauannya.
Alasannya masih sama seperti poin sebelumnya, biar lebih fokus, baik dalam pemasaran, sumber daya, penjualan, kompetitor, dan faktor lainnya. Jangan menjual ‘kaos’, tapi jualah ‘kaos polos berbagai macam warna dengan bahan Gildan 30s’.
Sustainable
Agar brand Anda nantinya bisa bertahan lama, maka produk yang dijual juga harus ‘tahan banting’. Hindari menjual produk yang sifatnya sementara, sesuai trend, dan seasonal. Contohnya batu akik, gelang keseimbangan, ornamen Natal, dan sebagainya.
Tingkat permintaannya tinggi
Carilah produk yang benar-benar akan digunakan oleh pelanggan, tidak mudah rusak
Reseller online atau dropshipper berarti Anda memasarkan via online, di mana biasanya target marketnya cenderung berada di beberapa daerah, berskala nasional, bahkan mancanegara. Maka dari itu, hindari produk yang rentan rusak selama pengiriman. Kecuali bisa dikemas sedemikian mungkin, sehingga aman dari kerusakan.
Legal
Beberapa waktu yang lalu (saat artikel ini dibuat), Indonesia dihebohkan dengan produk yang kontroversial dan dinilai memiliki unsur pornografi. Hati-hati untuk menjual suatu produk, khususnya di Indonesia yang punya regulasinya sendiri. Pastikan produk tersebut sudah terdaftar secara resmi, sehingga tidak terjadi masalah perijinan di saat brand Anda udah berskala besar. Setidaknya produk yang Anda jual tidak memicu konflik atau menentang aturan.
Hindari produk yang punya banyak kompetitor besar
Hindari bersaing dengan banyak kompetitor yang menjual produk dalam volume tinggi. Kita gak mau menjual perlengkapan Mac yang sudah ada lebih dari 10 kompetitor raksaksa. Di mana setiap bulannya masing-masing mereka bisa jual ratusan bahkan ribuan unit. Tapi jangan berkecil hati dulu bro, karena ada solusi dari permasalahan ini, yakni dengan memberikan value pada brand kita masing-masing.
2. Siapa yang mecari dan membeli produk Anda
Setelah Anda memilih produk yang mau dijual, sekarang saatnya untuk menentukan siapakah target market yang mau Anda sasar. Tentukan target market secara spesifik, atau yang biasa disebut dengan buyer persona. Mulai dari usia, jenis kelamin, hobi, serta faktor lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pendekatan dan promosi. Jangan sepelekan langkah ini, karena dengan mengetahui target market, maka Anda bisa memasarkan produk lebih fokus lagi sesuai dengan identitas mereka. Buat Anda yang kesulitan dalam menentukan buyer persona, saya sudah menyiapkan 1 artikel khusus bagaimana cara menentukan target market bisnis Anda
3. Analisis kompetitor
Jangan senang dulu kalau ternyata kompetitor Anda itu gak ada atau sedikit jumlahnya yang besar, meskipun kompetitor dari produk dan target market Anda itu masih berskala kecil-menengah, bukan berarti mereka boleh dihiraukan gitu aja. Pelajari cara mereka melakukan pemasaran, apa yang salah dari mereka, dan bagaimana cara mengatasinya. Apa yang membedakan mereka dari kompetitor lainnya? Kenapa pelanggan lebih pilih kompetitor A dibanding kompetitor B? Media pemasaran apa yang mereka gunakan?
Hal yang harus anda lakukan sekarang adalah, carilah keunggulan dan kelemahan kompetiror tersebut kemudian anda catat dan jadikan itu sebagai bahan untuk anda membangun bisnis anda. Dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan kompetitor tersebut anda bisa mengatasi keunggulan mereka dengan menggunakan kelemahan yang mereka miliki.
4. Cari supplier
Setelah Anda benar-benar yakin dengan pilihan produk, target market dan kondisi pasar yang berpeluang, maka langkah selanjutnya adalah mencari sumber pemasok alias supplier. Langkah ini cukup menyenangkan buat saya. Karena di sini saya seperti berlomba mencari supplier dengan harga termurah, serta kualitas yang tepat, di media online manapun, dengan ribuan reseller lainnya.
5. Menentukan harga jual
Perlu diketahui, bahwa ada beberapa supplier yang mewajibkan para resellernya untuk menjual produk dengan harga yang sudah ditentukan. Tujuan utamanya biar gak menjatuhkan harga pasar. Tapi itu gak semua kok cuma beberapa, sedangkan untuk yang memberikan kebebasan, saatnya Anda menentukan strategi harga jual yang paling tepat.
6. Analisis dan evaluasi ulang
Ini adalah bagian akhir dari tahap awal sebelum Anda mendeklarasikan bendera bisnis (baca: brand) Anda sendiri sebagai dropshipper yang sukses. Lakukan analisis mulai dari tahap pertama menentukan produk hingga harga jual. Apakah sampai di tahap ini Anda sudah bisa memenuhi permintaan pasar, customers’ needs and wants?
7. Tentukan identitas brand
Brand itu lebih dari sekedar logo, desain atau nama. Sederhananya, brand adalah pengalaman pelanggan ketika mereka membeli atau melakukan bisnis dengan suatu perusahaan.
8. Menentukan nama brand
Agar Anda mempunyai brand yang lebih kuat lagi, maka harus didukung dengan nama brand yang tepat. Nama brand ini akan terus melekat selama kita menjadi reseller online. Kecuali Anda membuat brand baru lainnya. Maka dari itu pemilihan nama brand gak boleh dilakukan sembarangan. Sedangkan untuk sosial media, tinggal cari username yang paling pas untuk nama brand tersebut. Nama-nama brand yang unik, bahkan nyeleneh kaya gini bakal sangat mudah diingat oleh pelanggan.
9. Visualisasikan
Identitas dan personalitas brand Anda dapat dipahami oleh target audiens, hanya jika Anda mampu menyampaikannya dengan tepat (salah satunya dari segi visual). Visual branding itu gak cuma sekedar logo dan website, tapi segala hal yang bersifat visual yang ada di dalam brand tersebut. Mulai dari warna karakteristik brand, font website, gaya bahasa, atau pola. Dan visual ini harus segaris dengan identitas brand yang sudah ditentukan, serta mampu membuat ‘pengaruh’ yang kuat kepada orang yang lihat.
10. Pilih media
Di tahap ini, Anda mulai mengenalkan dan mendistribusikan keberadaan brand kepada target audiens, tentu setelah pondasinya sudah siap ya. Sedangkan, agar pendistribusian itu berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu ditempatkan pada media online yang tepat. Khususnya untuk penyebaran di sosial media, Anda harus menyesuaikan apakah pelanggan anda itu menggunakan sosial media tersebut. Jangan sampai Anda sudah susah payah membangun brand lewat Facebook, ternyata sebagian besar pelanggan Anda itu menggunakan Instagram.
11. Tonjolkan brand personality di setiap promosi
Menjadi reseller sukses yang memiliki brand terkenal, maka Anda perlu memamerkan keunikan brand Anda tersebut kepada para pelanggan. Jangan sungkan untuk berbagi pendapat, saran, kritik dan curhat Anda di kolom komentar.
Thanks gan mantap ngerti jadinya
ReplyDeletejual bunga meja anggrek bulan bandung
Baik kak. Sama sama
Delete